Yukjadimilyarder.com - Pokemon Go telah booming dan menjadi salah satu game terlaris tahun ini. Bahkan, saham Nintendo telah melejit lebih dari 25 persen berkat aplikasi yang berada di puncak Apple Store tersebut.
Pokemon Go diluncurkan oleh Niantic, perusahaan berbasis di San Francisco, sebuah start-up augmented reality di mana Hanke menjadi kepala eksekutif. Perusahaan yang namanya mirip dengan kapal perang tersebut berdomisili di San Francisco, diinkubasi di dalam Google setelah bergabung pada Oktober lalu.
Begitu hebatnya permintaan konsumen pada layanan ini membuat semua orang seakan 'mabuk' dengan aplikasi itu. Pada 2005, tidak ada yang menyangka jika Pokemon Go bisa sepopuler sekarang ini. Saat itu, banyak orang memperkirakan aplikasi yang menggunakan Google Earth ini tidak akan berhasil di pasaran.
Dia telah menghabiskan lebih dari satu dekade di Google. Sebelumnya, dia berkarier di Keyhole, sebuah perusahaan digital kartografi dan citra satelit, yang menjadi dasar dari Google Earth dan Maps.
Pada awalnya, Henke bekerja untuk Departemen Luar Negeri AS di Myanmar, sebelum pindah ke San Francisco Bay Area untuk belajar untuk mencari gelar MBA di University of California, Berkeley, dan menciptakan perusahaan start up ketiga milikinya. Dua perusahaan sebelumnya, bergerak di videogaming dan Keyhole.
Henke memulai bisnis tersebut di awal periode 2000, di mana dia harus berjuang mati-matian lantaran industri start up berbasis internet tidak terlalu populer dan terseok-seok. Saat itu, Brian McClendon, mempekerjakan Hanke dalam perusahaanya Keyhole Inc, sebuah perusahaan yang akhirnya diakuisisi oleh Google.
"Dia (Henke) mampu mengubah Keyhole Inc, menjadi sebuah perusahaan hebat, dan bisa hidup dalam melalui saat-saat yang gelap pada 2002 ketika Anda tidak bisa mengumpulkan uang dari industri start-up,” kata McClendon, seperti dilansir dari Business Insider.
"Google Earth adalah salah satu keberhasilan dalam internet terbesar sepanjang masa. Pokemon Go sekarang memiliki posisi yang sama persis. Saya yakin meskipun di bawah tekanan, Hanke bisa tetap tenang," tambahnya.
Pada 2010, setelah bekerja di Google Maps dan membantu terealisasinya kesepakatan dengan iPhone pertama kalinya, Hanke pun mencari tantangan baru. Dia mendirikan apa yang kemudian disebut Niantic Labs.
"Sebuah aplikasi khusus untuk mengeksplorasi antara aplikasi mobile, geolocation dan hiburan. Sebuah gagasan yang mengatakan bahwa augmented reality tidak memerlukan devices khusus," jelas dia.
Dalam game Pokemon Go, dia menjadikan para gamers sci-fi ini menjadi tiga kelompok yang bersaing berjuang untuk menguasai ribuan "portal" yang tersebar di seluruh dunia. Pokemon pun masih memiliki banyak pemain yang setia, dengan 10.000 orang diperkirakan akan menghadiri acara di Tokyo akhir pekan ini.
"Permainan ini seperti kapal pemecah es dan lem. Sangat menyenangkan melihat orang-orang keluar dari rumah untuk memainkan game ini," jelas Henke.
Hanke membuat kesepakatan untuk bekerja sama pada Pokemon Go sebelum dia keluar dari Alphabet, setelah Niantic mendapatkan dana USD30 juta dari mantan induknya, Nintendo dan Perusahaan Pokemon. Itu adalah langkah yang tidak biasa dalam Google, untuk membuat negosiasi dan kegigihan, tapi Hanke mempunyai semua itu, dan memiliki semangat untuk membuat start-up berkembang.
"Kami sangat diuntungkan dari sumber dana di Google, juga dalam hal pengetahuan teknis," kata Hanke.
"Saya tidak berpikir bahwa kami akan bangun di ruangan gelap dengan sepotong alat elektronik diikat di kepala kami seperti Oculus Rift. Saya lebih senang untuk pergi ke luar dan membangun hubungan sosial yang nyata," jelas dia.
.
.
.
.
sumber http://economy.okezone.com/
0 comments:
Post a Comment